Kelompok kami menggunakan Shio Tikus sebagai tema plating kami.
Anggota kami:
- Eufrasia Caela Vinessa Metekohy / 13
- Irene Tedjasukmana / 17
- Joanna Jedine Santoso / 21
- Mary Catherine Widjaja / 28
- Nathasia Ozora Sugiharto / 31
- Russel Raphael Hendrawan / 33
Filosofi
Kami telah menciptakan sebuah hidangan yang tidak hanya menawarkan kenikmatan kuliner, tetapi juga membawa pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menghormati kehidupan hewan di sekitar kita. Mie ayam jamur, sebagai salah satu hidangan populer yang berakar dari tradisi Tionghoa, memiliki sejarah panjang dari imigran Fujian dan Guangdong yang memperkenalkan kuliner berbasis mie ke Indonesia. Melalui tangan mereka, sajian ini beradaptasi dengan cita rasa lokal dan menjadi simbol perpaduan budaya yang mengakar di masyarakat Indonesia.

Di balik hidangan ini juga terdapat inspirasi filosofis dari shio tikus, hewan pertama dalam zodiak Tionghoa yang menempati urutan terdepan karena kecerdikannya. Tikus melambangkan sifat-sifat kreatif, hemat, dan ambisius, serta ketekunan dalam menghadapi tantangan, kualitas yang kami coba terjemahkan dalam setiap elemen hidangan ini. Dengan plating yang penuh detail dan penggunaan bahan-bahan terbaik, kami menghadirkan sajian yang mencerminkan kebijaksanaan dan nilai-nilai dari budaya Tionghoa.
Selain memperkenalkan warisan kuliner, kami juga ingin menyampaikan pesan yang lebih luas: kesadaran akan lingkungan dan pentingnya menjaga habitat hewan. Saat ini, kita melihat banyak hutan yang dialihfungsikan menjadi pemukiman atau mengalami penggundulan, yang semakin mengancam kehidupan hewan. Melalui sajian ini, kami berharap dapat membangkitkan kesadaran akan pentingnya merawat hutan, karena keberlangsungan hidup banyak spesies bergantung pada habitat yang lestari. Kami percaya bahwa setiap makanan yang kita konsumsi bisa menjadi pengingat untuk lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Dengan mie ayam jamur ini, kami ingin mengajak setiap penikmatnya untuk tidak hanya menikmati lezatnya cita rasa, tetapi juga untuk memahami pesan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam demi keberlangsungan hidup seluruh makhluk. Mari kita bersama-sama melindungi hutan sebagai tempat tinggal hewan dan bagian esensial dari ekosistem yang harus kita jaga.
Bahan Mie Ayam Jamur
Bahan Mie:
- Mie telur
- Kecap asin
- Micin
- Merica
- Raja rasa
- Minyak goreng
- Air
- Minyak wijen
Bahan Ayam Jamur:
- Ayam fillet
- Merica
- Garam
- Bawang putih
- Kecap manis
- Kecap asin
- Saus tiram
- Kaldu ayam
- Jamur kancing
Bahan Hiasan:
- Mie
- Ayam jamur
- Jamur shimeji
- Tomat cherry
- Rumput laut
- Telur rebus

Langkah-Langkah Pembuatan
Ayam Jamur
1. Potong fillet ayam menjadi dadu
2. Cincang halus bawang putih
3. Panaskan minyak lalu tumis bawang putih hingga harum dan mulai menguning lalu masukkan ayam masak hingga berubah warna
4. Setelah ayam berubah warna lalu masukkan jamur aduk rata
5. Lalu masukkan kecap manis, saus tiram, kecap asin, kaldu ayam dan merica
6. Masak hingga ayam dan jamur matang
Mie
1. Rebus mie hingga matang, tiriskan.
2. Campur mie dengan minyak wijen, kecap asin, garam, merica, raja rasa, dan micin.
3. Aduk mie hingga rata dan tambahkan sedikit air agar mie tidak kering.
Plating
1. Letakkan mie dan daging jamur di piring
2. Potong 1 telur rebus menjadi 2 dan letakkan 1 di atas mie dan 1 di samping mie
3. Potong rumput laut untuk menjadi wajah dan telinga tikus dan tempel pada telur rebus
4. Potong tomat secara zig-zag untuk menjadi bentik bunga dan letakkan di piring
5. Letakkan jamur shimeji di atas daging
Kadar Gizi
Bakmi Ayam Cah Jamur memiliki kadar gizi 570 kalori, 24 gram lemak, 64 gram karbohidrat, dan 26 gram protein.