Dalam era globalisasi, masyarakat memiliki akses yang luas terhadap produk luar negeri. Kemudahan akses internet dan aplikasi e-commerce menjadi faktor utama yang memudahkan proses tersebut. Dengan adanya opsi memilih produk luar negeri yang lebih menarik dan inovatif, dampak yang signifikan terhadap produk lokal dan budaya menjadi tidak terelakkan.
Pasar produk dalam negeri mengalami tekanan akibat banyaknya produk impor mendominasi. Salah satu contoh adalah preferensi masyarakat terhadap merek elektronik luar negeri seperti Apple, dibandingkan produk lokal. Selain itu, banyaknya produk impor dengan harga murah melalui platform seperti Shopee atau Amazon menjadi faktor utama. Hal ini menyebabkan penurunan pendapatan bagi UKM, sebagai aktor utama dalam pengembangan ekonomi lokal.
Ketergantungan pada produk luar negeri menyebabkan kondisi di mana produk lokal kurang dihargai, sehingga negara harus mengeluarkan lebih banyak devisa untuk memenuhi kebutuhan produk impor. Hal ini juga meningkatkan ketergantungan pada negara lain.
Tidak hanya itu, dominasi produk luar negeri mengancam identitas budaya bangsa kita. Produk lokal yang merepresentasikan nilai-nilai tradisional, seperti batik, kerajinan daerah, dan makanan khas, menjadi kurang diminati. Generasi muda pun dapat kehilangan apresiasi terhadap budaya lokal.
Ketergantungan ekonomi pada negara lain menjadi rentan ketika ada krisis global, seperti pandemi. Ketergantungan ini mengurangi ketahanan ekonomi dan mengurangi kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
Kurangnya dukungan terhadap produk lokal yang memengaruhi inovasi. Ketika pasar kurang menghargai produk dalam negeri, produsen enggan berinvestasi lebih serius dalam penelitian dan pengembangan, sehingga daya saing produk lokal di pasar global menjadi sulit ditingkatkan.
Teknologi sekarang sudah maju, dengan satu klik pada aplikasi e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, atau Amazon, kita bisa membeli barang dengan mudah dan cepat. Tetapi pada kenyataannya, hal ini membuat produk luar negeri lebih mudah diterima oleh masyarakat daripada produk lokal. Dengan ini, kita harus memperkuat rasa cinta terhadap produk dalam negeri.
Untuk mengatasi dampak ini, perlu langkah nyata dari berbagai pihak, baik individu, masyarakat, maupun negara. Sebagai individu, kita dapat memilih untuk bijak berbelanja dan mendukung produk lokal. Untuk masyarakat, kita dapat mempromosikan kampanye cinta produk lokal. Pemerintah harus memberikan insentif bagi pelaku usaha lokal untuk meningkatkan kualitas produk mereka dan bersaing di pasar global. Dukungan terhadap pelatihan keterampilan dan inovasi sangat diperlukan agar masyarakat lebih percaya dan bangga menggunakan produk lokal.
Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri. Kita juga bisa membangun ekonomi yang mandiri dan berdaulat. Mari kita mulai dari diri sendiri untuk mendukung produk lokal agar dapat bersaing secara global.