Esai

Christa Danesia Surjaputera XII IPS 1/07

Topik: Perkembangan IPTEK menyebabkan adanya kemajuan teknologi alat pertahanan (alutsista) yang berpengaruh terhadap kemampuan pertahanan TNI dalam rangka mempertahankan dan menjaga kedaulatan NKRI.

Kemajuan teknologi berperan penting dalam memperkuat sistem pertahanan suatu negara. Oleh karena itu, perkembangan alat utama sistem senjata (alutsista) menjadi krusial. Tujuan utama dari perkembangan ini adalah untuk memperkuat integritas wilayah Indonesia, baik udara, laut, dan darat, sekaligus meningkatkan kemampuan respons potensi konflik global dan regional secara efektif dan cepat. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan alutsista bukan hanya untuk kepentingan memperkuat kemampuan militer, tetapi juga menjaga kedaulatan wilayah Indonesia dari ancaman yang semakin kompleks.

Adapun yang menjadi ciri-ciri berkembangnya alutsista di Indonesia. Pertama, modernisasi alutsista dengan mengganti peralatan lama dengan persenjataan modern. Sebagai contoh, TNI mengakuisisi kapal-kapal modern dengan sistem pertahanan anti-rudal dan anti-kapal. Kedua, adanya kolaborasi dengan industri teknologi. Hal ini ditandai dengan mudahnya akses terhadap teknologi terbaru, sumber daya manusia yang berkualitas, dan lainnya. Ketiga, adanya efisiensi operasional karena teknologi modern mampu mengoptimalkan sumber daya, baik manusia, waktu, dan biaya. Keempat, adanya peningkatan keamanan wilayah yang disebabkan karena teknologi modern mampu melakukan deteksi dini terhadap ancaman, baik internal dan eksternal.

Perkembangan teknologi alutsista ini dapat dilihat keefektifannya dalam konflik Laut Cina Selatan. Konflik ini melibatkan ketegangan antara Indonesia dengan beberapa negara tentang klaim wilayah laut. Dalam konflik ini, Indonesia mengandalkan KRI Imam Bonjol, sebuah kapal jenis fregat yang memiliki sistem radar dan kemampuan tempur canggih. Melalui KRI Imam Bonjol, TNI AL terbantu dengan sistem radar dan komunikasi yang mempermudah dalam mendeteksi dan mengawasi kapal-kapal asing yang masuk ke zona ekonomi eksklusif Indonesia. 

Melihat dampak positif yang ada, diperlukan upaya untuk mempertahankannya. Contohnya, sebagai individu, membantu dalam riset dan pengembangan, bisa melalui pembelajaran, penelitian, dan lainnya untuk mengurangi ketergantungan impor. Sebagai masyarakat, kita dapat meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang pertahanan melalui pelatihan menggunakan teknologi modern. Sebagai negara, diperlukan kerjasama dengan internasional yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam teknologi alutsista agar dapat mengembangkan alutsista negara.

Selain upaya untuk mempertahankan, diperlukan upaya untuk mengatasi dampak negatif yang mungkin muncul. Upaya ini dapat dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak dari perkembangan teknologi alutsista, serta meningkatkan dialog dan komunikasi internasional.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *