Peranan teknologi sungguh besar bagi kehidupan manusia, salah satunya untuk pemanfaatan sumber daya alam. Dengan teknologi terbaru manusia dapat dengan mudah menemukan sumber daya alam potensial, dengan menggunakan gelombang elektro (satelit) dan juga kamera super canggih yang diterbangkan (drone) untuk menemukan potensi sumber daya tambang, sumber minyak, dll. Selain dapat menemukan sumber daya potensial tentu kita juga harus menemukan cara dalam mengelola sumber daya alam potensial yang kita temukan, hal ini juga membutuhkan bantuan teknologi. Indonesia sudah menggunakan teknologi smelting modern untuk pengolahan nikel dan hasil tambang lainnya agar kita dapat memaksimalkan sumber daya alam dan tidak harus menjual mentahnya saja. Peranan teknologi dalam pemanfaatan sumber daya alam tidak berhenti disitu saja, sumber daya alam yang kita temukan dapat menjadi biofuel ramah lingkungan, dan nikel bisa dijadikan baterai untuk mobil listrik, selain itu teknologi juga membantu kita mendistribusikan SDA ke pelosok Indonesia, salah satunya berkat peranan Papua, Kalimantan, Sumatera yang kesulitan listrik dapat menggunakan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang membantu menyediakan listrik, sistem irigasi yang dibuat oleh teknologi, alat berat juga dapat mendistribusikan air bagi petani.
Sebagai individu dan masyarakat harus makin paham dengan perkembangan IPTEK dan ikut berkontribusi dalam pengolahan SDA menjadi sebuah produk jadi/setengah jadi yang dapat kita manfaatkan.
Sendiri/dapat kita ekspor untuk menambah devisa negara. Namun dibalik berkembangnya teknologi untuk pemanfaatan sumber daya alam banyak manusia rakus yang menyerok sumber daya alam Indonesia dengan tidak bertanggung jawab. Juga menggunakan teknologi mereka dapat menyerok minyak, tambang dan merusak lingkungan untuk menanggulangi hal tersebut pemerintah harus menggunakan teknologi untuk menjaga SDA kita dari praktek-praktek illegal, penangkapan drone dan kamera pengawas bisa meminimalisir praktek illegal untuk penanganan Deforestasi, Selain dampak negatif dari rakyat sendiri Pemerintah juga masih bergantung pada teknologi luar negeri dan harus bekerja sama dengan perusahaan asing untuk mengolah SDA mengakibatkan keuntungan yang kita terima jauh lebih kecil dan dimenangkan oleh negara lain contoh (Freeport). Untuk menanggulangi hal tersebut kita harus berinvestasi pada para ahli di negeri sendiri untuk menciptakan sendiri teknologi SDA, dan jika terpaksa bekerja sama dengan pihak asing kita tidak boleh dimanfaatkan dan harus membuat perjanjian yang jelas.
Latar belakang:
Indonesia yang kaya akan SDA terkadang masih belum bisa memaksimalkan pengujian, pengolahan, perekaman, SDA pendistribusian SDA, dan lebih memaksimalkan tapi juga meresponkan agar sumber daya ini bisa digunakan untuk warga yang puas dan tidak merusak lingkungan. Disitu peran teknologi diperlukan, perkembangan IPTEK membantu dalam pengolahan SDA di Indonesia dan diharapkan dapat memberikan efektifitas, keuntungan dan pelestarian yang berkelanjutan bagi negara serta rakyat. Penggunaan terhadap pihak hanya menemukan rakyat tapi juga membantu perekonomian rakyat, membantu pasar luar negeri untuk produk setengah jadi, yang juga memberikan devisa negara. Dampak positif dan negatif tentang pemanfaatan teknologi yang mengelola SDA.