Essay Catherine/28
Latar belakang terjadinya ancaman disintegrasi bangsa adalah karena terdapat beragam perbedaan di Indonesia, baik di bidang budaya hingga suku dan ras maupun agama. Karena perbedaan-perbedaan inilah, NKRI memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Namun, seiring dengan berkembangnya IPTEK, banyak masuk pengaruh dari luar yang menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi lebih mementingkan dirinya sendiri dan golongannya. Salah satu contoh dari dampak negatif ini adlah terjadinya banyak konflik.
Disintegrasi bangsa dapat terjadi apabioa masyarakat di suatu negara tidak dapat bersatu atau mengalami perpecahan. Indilator terjadinya ancaman disintegrasi bangsa ini adalah saat mulai terjadi bentrokan antar masyarakat yang lalu menjadi sebuah konflik, dengan adanya konflik ini kemudian masyarakat akan perlahan-lahan mengalami perpecahan. Perpecahan yang terjadi itu, nantinya dapat mendatangkan ancaman disintegrasi bangsa.
Karena adanya kemajuan teknologi, masyarakat menjadi lebih bebas dalam mengekspresikan dirinya, terutama di media sosial. Hal ini karena media sosial dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh siapa saja. Kemudahan ini membuat beberapa oknum menyalahgunakan media sosial itu sebagai wadah untuk menyebarkan ujaran kebencian, baik kepada artis, public figure, hingga masyarakat lainnya. Selain ujaran kebencian yang marak terjadi, adanya perkembangan teknologi juga memberikan masyarakat kemudahan untuk bermigrasi atau pindah dari satu kota ke kota yang lain. Dimana di suatu kota atau daerah tertentu pasti memiliki suku atau masyarakat asli daerah itu. Konflik Sampit dan Madura contohnya. Konflik Sampit dan Madura ini terjadi karena adanya bentrokan antara suku asli Sampit dan suku atau masyarakat Madura yang bermigrasi ke kota Sampit. Masyarakat Sampit merasa terancam dengan dominasi suku Madura di kota Sampit, hal ini karena mereka telah mendominasi perdagangan di kota Sampit yang akhirnya berujung menjadi konflik yang cukup besar dan memakan cukup banyak korban. Selain kedua contoh di atas, adanya beragam agama juga menyebabkan perselisihan, seperti satu pemuka agama Islam yang viral di sosial media karena mengatakan bahwa agama lain tidak benar karena menyembah 3 Tuhan Tritunggal di Katolik, Tridharma di Buddha, dsb.
Hal yang bisa saya, pribadi lakukan adalah dengan menerima dan terbuka terhadap perbedaan-perbedaan yang ada. Di sisi lain, masyarakat dan negara harus bekerja sama dalam menyuarakan semangat Bhinneka Tunggal Ika, terutama dengan adanya kemajuan IPTEK yang membuat bkita lebih mudah dalam membagikan informasi. Contoh-contoh upaya yang dapat dilakukan adalah menyuarakan pentingnya perbedaan melalui campaign dan sosialisasi kepada masyarakat luar, dan juga menyadari dalam diri betapa pentingnya perbedaan itu bagi masyarakat kita dan betapa pentingnya untuk tetap bersatu dalam keutuhan NKRI, setelah para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan NKRI.
Upaya yang juga dapat dilakukan adalah dengan menggunakan dan menerima informasi di sosial media dengan bijak, agar terhindar dari hoax dan pengaruh buruk lainnya.