Oleh: Christy Anabelle K. XII IPS 1/08 dan Edryna Mikayla N. XII IPS 1/10

Lyodra Ginting, bintang muda yang bersinar dari panggung Indonesian Idol, telah memukau dunia musik Indonesia dengan suara emas dan karisma yang memikat. Kesuksesannya terus berlanjut dengan dirilisnya lagu “Tak Selalu Memiliki,” yang baru-baru ini dimainkan sebagai soundtrack film Ipar Adalah Maut. Lagu “Tak Selalu Memiliki” yang dibawakan oleh Lyodra merupakan balada emosional yang mengisahkan penerimaan atas perpisahan dan kehilangan. Dengan suara Lyodra yang penuh perasaan dan aransemen musik yang mendukung, lagu ini mampu menyentuh hati pendengarnya. Meski lagu ini kuat secara vokal dan emosi, beberapa aspek seperti lirik dan aransemen musik dapat lebih diperdalam untuk memberikan pengalaman yang lebih berkesan.
Bahasa yang digunakan dalam lirik lagu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bahasa dalam puisi. Hal ini sesuai dengan pendapat Atar Semi (1988:106) yang menyatakan bahwa “lirik adalah puisi pendek yang mengekspresikan emosi.” Lirik lagu memiliki kesamaan dengan puisi dalam penggunaan bunyi dan kata-kata untuk menciptakan suasana tertentu. Selain itu, seperti puisi, bahasa dalam lirik lagu juga cenderung singkat dan padat. Hal ini disebabkan oleh proses pemadatan makna dan pemilihan kata yang kreatif oleh penulisnya.
Lirik pembuka “Mungkin aku telah salah memilih hati yang tak sungguh sejalan” mencerminkan rasa penyesalan dan kesadaran diri dari penulis lagu. Ia merasa telah membuat kesalahan dalam memilih pasangan yang ternyata tidak memiliki visi dan tujuan yang sama dalam hubungan mereka. Rintangan yang dihadapi pun bukan hanya berasal dari dalam diri, tetapi juga faktor eksternal yang turut menguji kekuatan cinta mereka. Pada bait berikutnya, lagu ini menggambarkan ketidakpastian masa depan. Lirik “Biarkan hatiku, yakinkan diri, bila nantinya tak akan bersama” menunjukkan upaya menerima kenyataan bahwa hubungan mereka mungkin tidak akan bertahan, sekaligus usaha untuk menyiapkan diri menghadapi kemungkinan perpisahan.
Lagu ini juga mengisahkan keterbatasan dalam memilih cinta, yang terungkap dalam lirik “Aku tak bisa memilih cinta, bila semesta pisahkan kita.” Lirik ini menyoroti bahwa meskipun cinta itu kuat, ada kekuatan di luar kendali manusia, seperti takdir atau keadaan, yang bisa mempengaruhi hasil akhir sebuah hubungan. Penulis lagu menegaskan perasaan tidak berdaya melawan takdir yang memisahkan mereka. Bagian paling menyentuh dari lagu ini adalah saat lirik tentang restu yang tak kunjung datang dinyanyikan, “Aku tak mampu memaksa kita, pabila restu tak pernah ada.” Lirik ini menegaskan pentingnya restu dalam hubungan mereka, yang tanpa itu, hubungan tersebut terasa mustahil untuk dilanjutkan.
Kemudian, lagu ini menggambarkan doa dan harapan kepada Tuhan melalui lirik “Tuhan tolonglah, benar aku inginkan dirinya.” Ini menunjukkan penyerahan diri dan permohonan kepada Tuhan untuk membantu mewujudkan keinginan tulusnya untuk tetap bersama orang yang dicintainya. Ia berharap bahwa dengan bantuan ilahi, rintangan-rintangan tersebut dapat teratasi. Pada bagian akhir, lagu ini berbicara tentang takdir dan keyakinan. Lirik “Mungkinkah ini terjadi, kaulah suratan untukku, takdir aku untukmu” menyiratkan harapan bahwa mereka mungkin ditakdirkan untuk bersama, meskipun banyak rintangan yang menghadang. Penulis lagu berusaha menemukan keyakinan bahwa meskipun cinta tidak selalu berarti memiliki, melepaskan juga bisa menjadi bagian dari cinta sejati.
Lirik pembuka, “Mungkin aku telah salah memilih hati yang tak sungguh sejalan,” menggambarkan kesadaran akan hubungan yang tidak sejalan. Ketidakpastian masa depan tersirat dalam “Biarkan hatiku, yakinkan diri, bila nantinya tak akan bersama,” menunjukkan usaha menerima kemungkinan perpisahan. Lagu ini juga menyentuh keterbatasan manusia dalam melawan takdir, seperti tercermin pada lirik “Aku tak bisa memilih cinta, bila semesta pisahkan kita.” Restu yang tak kunjung datang menjadi elemen penting yang menegaskan hubungan tidak dapat dipaksakan tanpanya.
Selain itu, doa dan harapan kepada Tuhan dalam lirik “Tuhan tolonglah, benar aku inginkan dirinya” mencerminkan penyerahan diri di tengah perjuangan. Di bagian akhir, lagu ini berbicara tentang takdir dan keyakinan, bahwa cinta sejati tak selalu berarti memiliki, tetapi terkadang merelakan adalah bentuk cinta itu sendiri.
Penampilan Lyodra dalam lagu “Tak Selalu Memiliki” menonjol berkat vokalnya yang kuat dan penuh emosi. Kemampuan vokalnya yang luar biasa tidak hanya menunjukkan teknik yang solid tetapi juga memberikan nyawa pada lagu ini, membuat pendengar dapat merasakan kedalaman cerita yang ingin disampaikan. Penguasaan emosi dalam setiap bait menambah daya tarik lagu ini, memberikan pengalaman mendengarkan yang terasa tulus dan menyentuh. Di sisi lain kekuatan vokal tersebut, ada bagian-bagian dalam lagu yang terasa monoton karena kurangnya variasi dinamika. Kehadiran dinamika yang lebih kaya dan eksplorasi emosi yang lebih bervariasi dapat menambah kedalaman pada interpretasi Lyodra, sehingga lagu ini bisa lebih hidup dan menggugah hati pendengar.
Dari segi lirik, “Tak Selalu Memiliki” menyajikan tema universal yang mudah diterima oleh pendengar luas, yaitu tentang cinta, perpisahan, dan kerelaan untuk melepaskan. Tema ini memang memiliki daya tarik tersendiri karena begitu dekat dengan pengalaman banyak orang, namun lirik-liriknya cenderung klise dan tidak menawarkan sudut pandang baru yang segar. Penggunaan metafora atau simbolisme yang lebih unik dapat memperkaya pesan lagu ini dan memberikan kesan yang lebih mendalam pada pendengar. Dengan penulisan lirik yang lebih puitis dan imajinatif, lagu ini memiliki potensi untuk menjadi karya yang lebih ikonik dan berkesan.
Sementara itu, aransemen musiknya berhasil menciptakan suasana balada yang melankolis dan mendukung tema lagu. Piano yang lembut dan instrumen orkestra ringan menjadi dasar yang solid untuk membangun emosi, tetapi aransemen ini terasa terlalu aman dan cenderung mengikuti formula balada klasik tanpa adanya elemen kejutan. Menambahkan unsur musik yang lebih modern atau inovatif, seperti permainan instrumen yang tidak terduga atau harmoni yang lebih kompleks, dapat memberikan dimensi baru pada lagu ini. Hal ini tidak hanya membuat lagu lebih menonjol di antara balada lainnya tetapi juga menarik bagi pendengar yang menginginkan sesuatu yang berbeda.
“Tak Selalu Memiliki” oleh Lyodra adalah sebuah lagu balada yang penuh emosi dan mampu menyentuh hati pendengarnya melalui vokal yang kuat dan penuh penjiwaan. Meskipun begitu, lirik yang cenderung klise dan aransemen musik yang aman membuat lagu ini terasa kurang menawarkan sesuatu yang baru. Keberanian untuk keluar dari zona nyaman dan mengeksplorasi elemen baru dalam musik dapat menjadikan lagu ini sebagai salah satu karya terbaik Lyodra, memperkuat posisinya sebagai salah satu penyanyi terbaik di generasinya.