Selama beberapa tahun ini, Internet telah berkembang menjadi media bagi masyarakat untuk mencari informasi yang dapat membantu dan mengembangkan kehidupan masyarakat. Tetapi setelah berjalannya waktu, internet mengalami pergeseran dalam fungsi dimana internet sekarang menjadi sarana ujaran kebencian, penyebaran konten negatif, penyebaran isu dengan tanggapan provokatif, hoaks, dll. Dengan ini, penting bagi kita untuk mempelajari faktor-faktor, dampak dan upaya konten negatif pada bangsa kita ini.
Faktor yang menjadi penyebab utama terjadinya penyebaran konten negatif pada internet adalah karena rendahnya literasi digital pada masyarakat. Ini terjadi karena masyarakat sering kali memercayai sebuah berita/isu tanpa memverifikasi kebenarannya, sehingga berita hoax beredar dimana-mana. Selain itu, penegak hukum yang belum optimal juga mempengaruhi penyebaran konten-konten negatif, dimana tidak ada hukum yang memiliki efek jera sehingga pelaku tidak memiliki rasa takut. Lalu juga terdapat beberapa kasus dalam faktor ekonomi, dimana mereka menyebarkan berita hoax/negatif demi keuntungan finansial mereka sendiri.
Faktor – faktor diatas menyebabkan maraknya penyebaran konten hoaks dengan judul menarik yang dapat menyesatkan orang lain. Lalu juga munculnya ujaran kebencian yang mengandung fitnah, penghinaan dan provokasi. Juga terdapat kasus dimana konten-konten provovatif yang sengaja dibuat untuk membelah
masyarakat. Dampak – dampak diatas dapat memicu konflik sosial antar Individu.
Contoh penyebaran konten negatif / hoax / provokatif dapat dilinat dari kasus akun fufufafa pada pemilu kemarin, dimana akun ini menyebarkan ujaran kebencian dan provokatif yang menjadi bukti nyata bahwa konten internet bisa menyebarkan berita tidak benar secara cepat. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mulai menningkatkan literasi digital masyarakat, dengan melaukan pembelajaran sejak dini. Lalu negara dapat menegakkan hukum yang lebih optimal dan berdampak agar dapat mengurangi resiko terulangnya kejadian yagng tidak diinginkan.
